Tuesday 11 October 2016

Menghadapi Quarter Life Crisis


Manusia atau makhluk asal mana sih yang hidupnya stagnan di satu titik, tidak ada masalah, tidak ada kebingungan, tidak ada pilihan, hanya diam tapi tetap bahagia, sudah merasa menemukan dan mendapatkan segalanya, ada gak yang kaya gitu pada fase usia 20-an?

Dari sebuah artikel yang ditulis di gogirlmagz (dan juga wikipedia), quarter life crisis adalah keadaan seseorang yang berada di usia 20 – 30an mengalami fase-fase galau akan kehidupan. Pada usia ini dimana kita memasuki real life, menghadapi keadaan setelah lulus kuliah, mencari jati diri dalam bentuk profesi, mencari jawaban akan jodoh (barangkali), dan juga perdebatan tentang menemukan suatu kekecewaan pada diri sendiri, kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

Semua orang mengalami quarter life crisis, bagaimanapun mereka menyebutnya, fase itu tetap ada. Mengalami persimpangan-persimpangan dalam hidup, mendapati diri harus memilih satu di antara dua, atau memutuskan langkah-yang akan berdampak pada masa depan. Sepertinya sulit untuk dijalani, tapi pasti akan terlalui.

Cara untuk melaluinya adalah terus menjalaninya, karena ketika kamu tidak menjalaninya kamu tak akan pernah tahu jawabannya. Quarter life crisis barangkali akan berakhir sampai pada keadaan dimana kita settle terhadap banyak hal, karir, tempat tinggal, keluarga, atau sampai fase kita tak bisa lagi mampu struggle for life, atau bahasa kasarnya unexists.

Dan lagi kegundahan kecemasan yang paling besar adalah melawan diri sendiri. Sementara, bukankah semua jawaban sudah ada dalam hati, tapi kita tetap butuh dukungan, kita butuh pedoman, terlebih jika kita sudah tau akan berpedoman kemana (you know what i mean). Libatkanlah Dia dalam setiap pengambilan keputusan.

Jadi menghadapi quarter life crisis, tidak perlu khawatir, kita tidak sendirian menghadapinya, caranya untuk tahu kita tidak sendiri adalah lihatlah banyak sekali orang yang menuliskan tentang quarter life crisis, tentang fase memutuskan dalam hidup,  sebuah lagu yang di cover oleh Boyce Avenue, Landslide barangkali juga ikut menjelaskan, how quarter life crisis ‘ve made you...

” Well, I've been afraid of changing
'Cause I've built my life around you
But time made you bolder
Even children get older
And I'm getting older too”

Seperti musim yang akan berganti, quarter life crisis juga barangkali begitu, menghadapinya tergantung persiapan kita, sudah cukupkah atau masih banyak kurangnya. Semoga kehidupan di dunia ini tidak terlalu banyak mendistraksikan kita pada hakikat kenapa kita ada, dan kenapa kita harus menjalaninya.

Again i should say, you know what i mean...

link untuk menjadi referensi “menetap” dalam banyak hal

Satu lagi yang mungkin bisa juga bermanfaat untuk diketahui:
http://rinaasmara.tumblr.com/post/149594657290/q-a-jangan-bunuh-mimpi-vlog

0 komentar:

Post a Comment