Sunday 29 May 2016

Ceri(t)a Ulang Tahun (?)


Moment muhasabah ini selalu datang pada tiap tahun, ketika banyak teman memberikan doa di hari ulang tahun.

Lalu aku berkaca diri dan bersykur atas segala doa yang dipanjatkan, suka sekali dengan setiap doa di hari ulang tahun. Namun untuk sampai di usia ini tidak hanya ada suka.

Perih, iya terkadang demikian. Tapi tidak setiap episodenya menyedihkan, ada suka, bahagia dan tawa yang pecah dalam banyak moment.

Lebih banyak yang mana? Tergantung rasa syukur kita. Karena Allah itu Maha Adil, tidak mungkin kita hanya diberikan susah, pun tidak mungkin kita hanya diberi suka.

Untuk lebih mengenal kehidupan kita harus menerima suka dan duka-nya. Salahsatu suka dari hari ulang tahun adalah teman-teman yang mendoakan, karena pada moment ini aku merasa diingat, karena diingat itu tidak mudah, aku bersyukur masih ada teman-teman yang mengingat dan mendoakan.

Kemudian fase duka-nya adalah, ketika entah mengapa terkadang ada perasaan yang tak pernah kita inginkan untuk mucul, yaitu berharap. Berharap akan hal-hal yang tidak terduga, kejutan-kejutan kecil yang menyenangkan. Pernah suatu ketika aku mendiskusikannya pada seorang teman, tentang bahwa pada beberapa fase usia, Ulang Tahun bukanlah hari yang istimewa, namun menyebalkannya terkadang ada saja perasaan "ngarep" yang menyertai, dan itu adalah hal yang tidak kita suka untuk hadir.

Waktu kecil aku ingin cepat dewasa, cepat bisa mandiri dan menjadi orang yang sukses. Definisi sukses waktu kecilku adalah seseorang yang materinya berlimpah dan bisa selalu memberikan segalanya pada orangtua, atau kata lainnya memberikan lebih banyak apa yang telah aku terima dari kedua orangtua.

Definisi sukses yang tersimpan dalam benak kala itu entah pada usiaku yang keseberapa akan terlaksana, entah di ulangtahun yang keberapa, sukses itu menjelma materi yang melimpah entah kapan jika definisinya demikian.

Barangkali saat ini kita sibuk, sibuk mengejar definisi sukses, membuat perencanaan atau mapping apa yang ingin dicapai dari tahun ke tahun, kita sibuk menggapai mimpi kita, atau bahkan masih mempertanyakannya, lalu kita lupa, ketika kita tumbuh menjadi lebih tua, orangtua kita pun demikian.
"You're getting old, and your parents getting older"
Dari kecil ingin menjadi dewasa, ingin cepat besar, barangkali saat kecil kita tidak begitu dijelaskan, bahwa menjadi dewasa banyak sekali hal yang harus dilalui, bahwa menjadi dewasa sangat tidak mudah.

Perlu banyak sekali moment yang terlewati, banyak konflik, dinamika, dan cinta yang entah barangkali hanya menyapa lalu kemudian berlalu. (bagian ini gak penting sih)

Banyak ujian yang mesti dijalani, banyak pertemuan, perpisahan, kehidupan, kematian yang harus kita saksikan untuk menjadi lebih dewasa.

Mungkin ini moment melankolis dari hari ulang tahun.

Ketika menyadari they are getting older...

Tidak hanya itu, moment ulangtahun juga menyadarkan seberapa bermakna kita untuk mereka, untuk orang-orang yang kita anggap orang terdekat kita.

Dan jumlahnya bisa dihitung jari...
"ages count by friends, not by years..." maybe...
lalu setelah sedemikian melankolisnya, masihkah ceria di hari ulang tahun?

Dan kemudian, ada hadiah yang tak ternilai, yaitu ketika seseorang memberikan doa. Karena doa adalah hal yang personal, yang dipikirkan tak hanya sekelabat.

Aku sering membayangkan, jika seseorang memberikan suatu hal yang personal, apa yang ada dibenaknya tentang kita. Moment apa yang mereka simpan atau kenangkan tentang kita.

Karena setiap karya, setiap ucap dan doa bagiku perlu mendapat apresiasi, teruntuk teman-teman istimewaku yang telah Allah pertemukan kita, aku ucapkan terimakasih, semoga Allah balas kebaikan kalian dengan lipat lipat kebaikan pula, jazzakumullahu khairan katsiran.

Ini beberapa postingan dari teman-teman, mungkin pagi buta mereka sudah menyiapkan tulisan ini, atau sudah ditulis, direncanakan untuk dibuat dari jauh-jauh hari sebelum tanggal ini terjadi, mungkin demikian...




 Lafhyouu fillah~

0 komentar:

Post a Comment