Selamat pagi rekan sejawat, bagaimana kabar hari ini?
Oke akhir-akhir
ini lumayan ada fokus untuk menulis kembali, entah karena memang sedang
semangat atau karena memang eventnya sedang pas, padahal hati mulai deg-degan
tak karuan karena tepat hari senin nanti tanggal 16 Februari 2015 pukul
09.00-10.00 WIB, di ruang E Kampus Analis Kesehata Poltekkes Bandung *, saya akan sidang usulan proposal penelitian.
Walaupun begitu,
saya mau sedikit berbagi pada teman Analis Kesehatan* tentang pelatihan
flebotomi yang telah kami laksanakan dari tanggal 9 – 11 Februari 2015 dan di
lanjutkan pada tanggal 13 Februari 2015. Kegiatan yang kisah di belakang
layarnya cukup alot ini, karena terjadi perdebatan di awal rencana pelatihan,
terkait akan bekerjasama dengan BIDI ataukah PATELKI. Setelah menimbang dengan
sekasama, akhirnya kami memutuskan untuk melakukan pelatihan Flebotomi bersama
dengan PATELKI.
|
chat awal mula semua hal ini terjadi |
Jadi cerita
dibalik layar yang alot itu adalah terkait waktu, pelatihan dari BIDI hanya
dilaksanakan satu hari, sedangkan dari PATELKI adalah 5 hari, BIDI adalah
produsen vacutainer, dan PATELKI adalah organisasi Profesi Analis Kesehatan,
ralat tapi Teknologi Laboratorium Medik, menurut nomenklatur yang telah
diperbarui (Permendikbud tahun 2014 nomor 154 nomenklatur menjadi Teknologi
Laboratorium Medik disingkat TLM).
Dari segi pengeluaran sertifikat pelatihan,
jelas dari PATELKI akan lebih
bermanfaat. Namun ya itu tadi, terkendala di masalah waktu yang kami
khawatirkan akan bentrok dengan jadwal bimbingan dan fokus kami malah lebih
banyak ke sidang proposal yang dimulai pada tanggal 16 Februari, kami khawatir menjadi
tidak maksimal dalam mengikuti kegiatan pelatihan.
Sebagian besar
dari kami bertanya-tanya, mengapa PATELKI memerlukan waktu untuk pelatihan
sampai 5 hari? Ternyata alasannya adalah karena ada 16 materi yang harus
disampaikan dan tidak mungkin ke-16 materi itu tersampaikan dalam satu hari
saja.
Kemudian
dilakukan kumpul angkatan bersama hima yang hasilnya adalah Pelatihan Flebotomi
bersama PATELKI dan insya Allah hanya akan berlangsung tiga hari teori dan satu
hari Praktikum, hal ini merupakan kebijakan dari Ketua PATELKI (pak Entuy) yang
juga merupakan dosen di Kampus Analis Poltekkes Bandung
*, karena
kami (mahasiswa tingkat tiga) akan sidang proposal di hari senin, maka diberi
waktu untuk dapat belajar lebih dan mempersiapakan diri menjelang sidang.
|
kesimpulan oleh Presiden Republik 28. Alhamdulillah saya tidak golput. |
Lalu bagaimana
pelatihan flebotomi itu berlangsung?
Pada hari
pertama, diawal pelatihan ini, kami diberi pre tes oleh pak Entuy Kurniawan,
S.Si, MKM. Selain itu pak Entuy juga memberikan materi awal tentang flebotomi
lewat materinya yang bertajuk “selayang pandang flebotomi” dan “Aspek Legal dan
Kompetensi Profesional”. Sebelum menyampaikan materi ini, kami terlebih dahulu
melakukan komitmen yang juga berisi harapan dan kekhawatiran dalam diklat, yang
kami sampaikan perkelompok, pembukaan yang lumayan menarik dan penuh tawa.
|
dibuka dengan pemilihan ketua angkatan pelatihan. foto: dari kanan: Pak Entuy, indra,dudung. |
Selain pak
Entuy, yang mengisi materi di hari pertama adalah bu Wiwin wiryanti, S.Pd,
M.Kes. bu Wiwin adalah dosen kami (juga), sekaligus kaprodi DIV, materi yang
disampaikan adalah “Komunikasi Flebotomi”, disampaikan dengan sangat menarik
dan juga menghibur, materi yang disampaikan jadi dapat diterima dengan rileks. Seorang flebotomis memang harus bisa
berkomunikasi dengan baik kepada pasien, itu inti yang saya dapat dari materi
yang beliau sampaikan.
|
Tertawamuu |
Di hari kedua,
seperti di hari pertama, 30 menit pertama diisi oleh pak Entuy dengan tujuan
untuk Reflesi atau membuat kami semua supaya fokus dalam menjalani materi yang
akan disampaikan di hari kedua tersebut. Refleksinya yaitu berupa, jargon
flebotomi.
Jika pak Entuy
bilang “pelatihan flebotomi”
Kami menjawab “
saya tahu, saya mau, saya mampu!”
Kemudian pak Entuy
melanjutkan “Flebotomis..”
Kami menjawab
“Bisa! Yes yes yes...”
Bagian yang kami
sukai adalah nyanyian Marina yang dibawakan oleh pak Entuy dan diperagakan oleh
kami, isi lagunya adalah “Marina, menari di atas menara”. Ketika kalimat
Marina, tangan kami disilangkan di bahu, ketika kalimat menari, tangan kamu didepan
sejajar bahu dan diputar-putar (seoalah gaya nangingnang untuk bayi), dan
ketika kalimat di atas, tangan kami menyentuh bahu, ketika kalimat menara,
tangan di angkat ke atas (gerakan angkat tangan) sambil pergelangan tangan yang
digoyangkan, geraka dan tarian ini harus kompak dan sesuai dengan yang pak
entuy nyanyikan (iya Bapak yang nyanyi, silahkan bayangkan sendiri lantunan
suara pak entuy).
Terkadang isi
lagunya akan begini “marina menari di atas menara, menara marina menari, menari
diatas menara marina, menara menara marina merana...” hahaa iya, diakhir lagu
malah pak Entuy yang tidak fokus dan menyebutkan “merana” yang tidak ada
gerakannya. Pak Entuy memiliki sisi yang begitu humoris dan menyenangkan
rupanya.
|
Ritual nyanyian Marina (1) |
|
Ritual nyanyian Marina (2) *handsup* |
|
Ritual nyanyian Marina (3) gerakan di atas menara |
|
Ritual nyanyian Marina (4) Ada yang bingung |
Oke refleski
sudah selesai dilanjutkan materi dari Dr. Eri Triakumara, M.Hkes (beliau adalah
dosen kami juga), materi yang disampaikan adalah Anatomi Dasar & Fisiologi
Sistem Organ Tubuh Manusia, Sistem Sirkulasi Darah Manusia, Hemostasis dan
Koagulasi, materinya banyak sekali, intinya tidak jauh dari judulnya.
|
Dr. Eri memberi materi |
Kemudian
pemateri selanjutnya adalah bu Wiwin wiryanti, S.Pd, M.Kes (lagi) yang
menyampaikan materi mengenai K3 dan Patient Safety, dilanjut materi Dokumentasi, Penanganan, pengiriman dan
penyimpanan bahan pemeriksaan oleh ibu Yeni Siti Noor Muliawati, dan di hari ke
dua ditutup oleh Pak Ally Kafesa, S.ST, M.Si (alumni Analis Kesehatan Poltekkes
Bandung) yang menyampaikan materi mengenai Mutu Pelayanan.
|
Pak Ally |
Tak berbeda jauh
dengan hari pertama dan kedua, hari ketiga-pun full materi. Dan seperti biasa,
di 30 menit pertama adalah refleksi oleh pak Entuy denga nyanyian Marina yang legendaris. Pengisi materi pertama adalah pak
Atna Permana, SKM, M.Biomed. Beliau bekerja di RS Haji jakarta. Kali
ini merupakan pertemuan pertama kami dengan beliau, pembawaan pak Atna sangat
humoris, belaiu menyampaikan materi dengan sangat menyenangkan, dengan gaya
yang luwes dan ala-ala comic yang sedang standup comedy, he is not trying to be
funny, but he is so funny at all. Materi yang disampaikan beliau mencakup
Teknik Flebotomi, Flebotomi untuk Analisa Gas Darah dan Komplikasi Flebotomi
serta Penanganannya.
|
Pak Atna yang humoris |
Materi terakhir
di hari ke tiga disampaikan ole Pak Heru Setiawan, SKM, M.Biomed yang
menyampaikan materi tentang Flebotomi khusus, dan flebotomi dalam keadaan
sulit. Rangkaian acara di hari ketiga ditutup dengan post Tes, diharapkan hasil
pos tes lebih baik dari pada hasil pre tes.
Rangkaian
kegiatan tiga hari full materi sejumlah 16 materi ini akhirnya rampung sudah.
Saya tidak membahas lebih dalam materi per materi atau sekedar rangkuman,
karena nampaknya perlu judul khusus untuk sebuah post tentang Flebotomi untuk
dikaji lebih dalam bersama para ahli lainnya. (gaya).
Dilanjutkan
dengan kegiatan praktikum yang berlangsung pada hari jumat , 13 Februari 2015,
praktik dimulai pukul 07.00 WIB dari sebanyak 85 peserta, kemudian dibagi
menjadi 8 kelompok kecil yang praktiknya dibagi per-termin (atau sesi). Setiap
orang berkesempatan melakukan flebotomi menggunakan vacutainer sebanyak 5 buah,
3 buah dilakukan pada phantom, dan 2 buah pada teman yang berpura-pura sebagai
pasien.
Pada kegiatan
praktikum ini kami menerapkan hal-hal yang telah dipelajari, mulai dari K3,
Komunikasi dengan pasien, Dokumentasi dan penanganan sampel, sampai ke teknik
flebotomi itu sendiri. Menyenangkan bagaimana berlatih supaya berkomunikasi
dengan baik (walupun pada pasien palsu), dan mencoba tetap tenang walaupun
sebenarnya tidak. Berpura-pura meyakinkan dan ahli dalam flebotomi, padahal
masih sangat amatir.
Kegiatan
praktikum ini lebih menyenangkan lagi dan agak berdarah-darah, agak horor ya.
|
akhirnya in frame juga dari kiri: saya, gege, dedes, ma haji. |
|
akhirnya in frame lagi Latihan flebotomi ke phantom |
Setelah kegiatan
pelatihan, kami para peserta akan diberikan sebuah loogbook (untuk diisi dari
tanggal 23 februari – 18 April 2015) yang diisi dengan kegiatan praktik
flebotomi di RS/lab klinik selama PKL dan harus memenuhi sebanyak 50 kali (di
vena dengan berbagai kondisi) dan 25 kali (kapiler). (PR besar saat PKL)
|
"Siapa yang mau coklat?" |
|
Peserta Pelatihan Flebotomi angkatan Pertama |
Jadi begitulah
rangkaian kegiatan Pelatihan Flebotomi Dasar, semoga apa yang kami jalani dapat
bermanfaat umumnya untuk semua pihak terkait dan khususnya untuk kami pribadi,
sebagai tambahan ilmu untuk bekal di ranah PKL nanti.
Tak lupa, terimakasih pada panitia yang sudah merelakan waktu liburan semesternya, semoga diberikan balasan oleh Allah SWT, aamiin.
Harapan saya,
semoga sidang proposal nanti lancar jaya, tidak ada kesulitan dan pengujinya baik-baik,
eh loh kok malah ke sidang ya, duh mulai kurang fokus.
Ya pokonya harapan saya
setelah pelatihan flebotomi sama seperti yang ditulis di paragraf sebelum ini,
menjadi flebotomis yang profesional, handal, dan memberi kenyamanan pada pasen, kalaupun
belum bisa, setidaknya sudah berusaha untuk bisa menjadi lebih baik, karena
yang akan membuat kami lebih mahir lagi dalam flebotomi adalah terbiasa, ketika
jam terbang makin banyak, maka akan semakin terbiasa, ya lagi-lagi bisa karena
terbiasa, walaupun terkadang bagi sebagian orang mungkin “terbiasa karena
terpaksa”. *sikap*
Sekian dari
saya, semoga bermafaat....
Minta doa dari
teman-teman semua semoga diberi kelancaran sidang untuk kami semua yang akan sidang
proposal, aamiin...
Outsanding~
|
miring kanan |
|
miring kiri |
Note:
* Nomenklatur di kampus kami masih Analis Kesehatan, belum berubah karena menurut sumber yang memberi tahu saya, memang diberi waktu dua tahun untuk merubah nomenklatur dari Analis Kesehatan menjadi Teknologi Laboratorium Medik. Maklum, butuh proses untuk berubah.
** foto-foto di posting ini adalah dokumentasi Panitia. Haturnuhun Panitia.
0 komentar:
Post a Comment