Saturday 14 February 2015

Selayang Pandang Pelatihan Flebotomi Dasar

Selamat pagi rekan sejawat, bagaimana kabar hari ini? 

Oke akhir-akhir ini lumayan ada fokus untuk menulis kembali, entah karena memang sedang semangat atau karena memang eventnya sedang pas, padahal hati mulai deg-degan tak karuan karena tepat hari senin nanti tanggal 16 Februari 2015 pukul 09.00-10.00 WIB, di ruang E Kampus Analis Kesehata Poltekkes Bandung *, saya akan sidang usulan proposal penelitian.

Walaupun begitu, saya mau sedikit berbagi pada teman Analis Kesehatan* tentang pelatihan flebotomi yang telah kami laksanakan dari tanggal 9 – 11 Februari 2015 dan di lanjutkan pada tanggal 13 Februari 2015. Kegiatan yang kisah di belakang layarnya cukup alot ini, karena terjadi perdebatan di awal rencana pelatihan, terkait akan bekerjasama dengan BIDI ataukah PATELKI. Setelah menimbang dengan sekasama, akhirnya kami memutuskan untuk melakukan pelatihan Flebotomi bersama dengan PATELKI.
chat awal mula semua hal ini terjadi

Jadi cerita dibalik layar yang alot itu adalah terkait waktu, pelatihan dari BIDI hanya dilaksanakan satu hari, sedangkan dari PATELKI adalah 5 hari, BIDI adalah produsen vacutainer, dan PATELKI adalah organisasi Profesi Analis Kesehatan, ralat tapi Teknologi Laboratorium Medik, menurut nomenklatur yang telah diperbarui (Permendikbud tahun 2014 nomor 154 nomenklatur menjadi Teknologi Laboratorium Medik disingkat TLM).


Dari segi pengeluaran sertifikat pelatihan, jelas dari PATELKI  akan lebih bermanfaat. Namun ya itu tadi, terkendala di masalah waktu yang kami khawatirkan akan bentrok dengan jadwal bimbingan dan fokus kami malah lebih banyak ke sidang proposal yang dimulai pada tanggal 16 Februari, kami khawatir menjadi tidak maksimal dalam mengikuti kegiatan pelatihan.

Sebagian besar dari kami bertanya-tanya, mengapa PATELKI memerlukan waktu untuk pelatihan sampai 5 hari? Ternyata alasannya adalah karena ada 16 materi yang harus disampaikan dan tidak mungkin ke-16 materi itu tersampaikan dalam satu hari saja.

Kemudian dilakukan kumpul angkatan bersama hima yang hasilnya adalah Pelatihan Flebotomi bersama PATELKI dan insya Allah hanya akan berlangsung tiga hari teori dan satu hari Praktikum, hal ini merupakan kebijakan dari Ketua PATELKI (pak Entuy) yang juga merupakan dosen di Kampus Analis Poltekkes Bandung*, karena kami (mahasiswa tingkat tiga) akan sidang proposal di hari senin, maka diberi waktu untuk dapat belajar lebih dan mempersiapakan diri menjelang sidang.

kesimpulan oleh Presiden Republik 28. Alhamdulillah saya tidak golput.

Lalu bagaimana pelatihan flebotomi itu berlangsung?
Pada hari pertama, diawal pelatihan ini, kami diberi pre tes oleh pak Entuy Kurniawan, S.Si, MKM. Selain itu pak Entuy juga memberikan materi awal tentang flebotomi lewat materinya yang bertajuk “selayang pandang flebotomi” dan “Aspek Legal dan Kompetensi Profesional”. Sebelum menyampaikan materi ini, kami terlebih dahulu melakukan komitmen yang juga berisi harapan dan kekhawatiran dalam diklat, yang kami sampaikan perkelompok, pembukaan yang lumayan menarik dan penuh tawa.

dibuka dengan pemilihan ketua angkatan pelatihan. foto:
dari kanan: Pak Entuy, indra,dudung.
Selain pak Entuy, yang mengisi materi di hari pertama adalah bu Wiwin wiryanti, S.Pd, M.Kes. bu Wiwin adalah dosen kami (juga), sekaligus kaprodi DIV, materi yang disampaikan adalah “Komunikasi Flebotomi”, disampaikan dengan sangat menarik dan juga menghibur, materi yang disampaikan jadi dapat diterima dengan rileks.  Seorang flebotomis memang harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada pasien, itu inti yang saya dapat dari materi yang beliau sampaikan.
Tertawamuu
Di hari kedua, seperti di hari pertama, 30 menit pertama diisi oleh pak Entuy dengan tujuan untuk Reflesi atau membuat kami semua supaya fokus dalam menjalani materi yang akan disampaikan di hari kedua tersebut. Refleksinya yaitu berupa, jargon flebotomi.

Jika pak Entuy bilang “pelatihan flebotomi”
Kami menjawab “ saya tahu, saya mau, saya mampu!”
Kemudian pak Entuy melanjutkan “Flebotomis..”
Kami menjawab “Bisa! Yes yes yes...”

Bagian yang kami sukai adalah nyanyian Marina yang dibawakan oleh pak Entuy dan diperagakan oleh kami, isi lagunya adalah “Marina, menari di atas menara”. Ketika kalimat Marina, tangan kami disilangkan di bahu, ketika kalimat menari, tangan kamu didepan sejajar bahu dan diputar-putar (seoalah gaya nangingnang untuk bayi), dan ketika kalimat di atas, tangan kami menyentuh bahu, ketika kalimat menara, tangan di angkat ke atas (gerakan angkat tangan) sambil pergelangan tangan yang digoyangkan, geraka dan tarian ini harus kompak dan sesuai dengan yang pak entuy nyanyikan (iya Bapak yang nyanyi, silahkan bayangkan sendiri lantunan suara pak entuy).

Terkadang isi lagunya akan begini “marina menari di atas menara, menara marina menari, menari diatas menara marina, menara menara marina merana...” hahaa iya, diakhir lagu malah pak Entuy yang tidak fokus dan menyebutkan “merana” yang tidak ada gerakannya. Pak Entuy memiliki sisi yang begitu humoris dan menyenangkan rupanya.

Ritual nyanyian Marina (1)


Ritual nyanyian Marina (2)
*handsup*

Ritual nyanyian Marina (3)
gerakan di atas menara
Ritual nyanyian Marina (4)
Ada yang bingung

Oke refleski sudah selesai dilanjutkan materi dari Dr. Eri Triakumara, M.Hkes (beliau adalah dosen kami juga), materi yang disampaikan adalah Anatomi Dasar & Fisiologi Sistem Organ Tubuh Manusia, Sistem Sirkulasi Darah Manusia, Hemostasis dan Koagulasi, materinya banyak sekali, intinya tidak jauh dari judulnya.

Dr. Eri memberi materi
Kemudian pemateri selanjutnya adalah bu Wiwin wiryanti, S.Pd, M.Kes (lagi) yang menyampaikan materi mengenai K3 dan Patient Safety, dilanjut materi  Dokumentasi, Penanganan, pengiriman dan penyimpanan bahan pemeriksaan oleh ibu Yeni Siti Noor Muliawati, dan di hari ke dua ditutup oleh Pak Ally Kafesa, S.ST, M.Si (alumni Analis Kesehatan Poltekkes Bandung) yang menyampaikan materi mengenai Mutu Pelayanan.

Pak Ally
Tak berbeda jauh dengan hari pertama dan kedua, hari ketiga-pun full materi. Dan seperti biasa, di 30 menit pertama adalah refleksi oleh pak Entuy denga nyanyian Marina yang legendaris. Pengisi materi pertama adalah pak Atna Permana, SKM, M.Biomed. Beliau bekerja di RS Haji jakarta. Kali ini merupakan pertemuan pertama kami dengan beliau, pembawaan pak Atna sangat humoris, belaiu menyampaikan materi dengan sangat menyenangkan, dengan gaya yang luwes dan ala-ala comic yang sedang standup comedy, he is not trying to be funny, but he is so funny at all. Materi yang disampaikan beliau mencakup Teknik Flebotomi, Flebotomi untuk Analisa Gas Darah dan Komplikasi Flebotomi serta Penanganannya.
Pak Atna yang humoris
Materi terakhir di hari ke tiga disampaikan ole Pak Heru Setiawan, SKM, M.Biomed yang menyampaikan materi tentang Flebotomi khusus, dan flebotomi dalam keadaan sulit. Rangkaian acara di hari ketiga ditutup dengan post Tes, diharapkan hasil pos tes lebih baik dari pada hasil pre tes.

Rangkaian kegiatan tiga hari full materi sejumlah 16 materi ini akhirnya rampung sudah. Saya tidak membahas lebih dalam materi per materi atau sekedar rangkuman, karena nampaknya perlu judul khusus untuk sebuah post tentang Flebotomi untuk dikaji lebih dalam bersama para ahli lainnya. (gaya).

Dilanjutkan dengan kegiatan praktikum yang berlangsung pada hari jumat , 13 Februari 2015, praktik dimulai pukul 07.00 WIB dari sebanyak 85 peserta, kemudian dibagi menjadi 8 kelompok kecil yang praktiknya dibagi per-termin (atau sesi). Setiap orang berkesempatan melakukan flebotomi menggunakan vacutainer sebanyak 5 buah, 3 buah dilakukan pada phantom, dan 2 buah pada teman yang berpura-pura sebagai pasien.

Pada kegiatan praktikum ini kami menerapkan hal-hal yang telah dipelajari, mulai dari K3, Komunikasi dengan pasien, Dokumentasi dan penanganan sampel, sampai ke teknik flebotomi itu sendiri. Menyenangkan bagaimana berlatih supaya berkomunikasi dengan baik (walupun pada pasien palsu), dan mencoba tetap tenang walaupun sebenarnya tidak. Berpura-pura meyakinkan dan ahli dalam flebotomi, padahal masih sangat amatir.
Kegiatan praktikum ini lebih menyenangkan lagi dan agak berdarah-darah, agak horor ya.
akhirnya in frame juga
dari kiri: saya, gege, dedes, ma haji.
akhirnya in frame lagi
Latihan flebotomi ke phantom
Setelah kegiatan pelatihan, kami para peserta akan diberikan sebuah loogbook (untuk diisi dari tanggal 23 februari – 18 April 2015) yang diisi dengan kegiatan praktik flebotomi di RS/lab klinik selama PKL dan harus memenuhi sebanyak 50 kali (di vena dengan berbagai kondisi) dan 25 kali (kapiler). (PR besar saat PKL)
"Siapa yang mau coklat?"

Peserta Pelatihan Flebotomi angkatan Pertama
Jadi begitulah rangkaian kegiatan Pelatihan Flebotomi Dasar, semoga apa yang kami jalani dapat bermanfaat umumnya untuk semua pihak terkait dan khususnya untuk kami pribadi, sebagai tambahan ilmu untuk bekal di ranah PKL nanti.
Tak lupa, terimakasih pada panitia yang sudah merelakan waktu liburan semesternya, semoga diberikan balasan oleh Allah SWT, aamiin.

Harapan saya, semoga sidang proposal nanti lancar jaya, tidak ada kesulitan dan pengujinya baik-baik, eh loh kok malah ke sidang ya, duh mulai kurang fokus.

Ya pokonya harapan saya setelah pelatihan flebotomi sama seperti yang ditulis di paragraf sebelum ini, menjadi flebotomis yang profesional, handal, dan memberi kenyamanan pada pasen, kalaupun belum bisa, setidaknya sudah berusaha untuk bisa menjadi lebih baik, karena yang akan membuat kami lebih mahir lagi dalam flebotomi adalah terbiasa, ketika jam terbang makin banyak, maka akan semakin terbiasa, ya lagi-lagi bisa karena terbiasa, walaupun terkadang bagi sebagian orang mungkin “terbiasa karena terpaksa”. *sikap*

Sekian dari saya, semoga bermafaat....
Minta doa dari teman-teman semua semoga diberi kelancaran sidang untuk kami semua yang akan sidang proposal, aamiin...


Outsanding~
miring kanan

miring kiri
Note:
* Nomenklatur di kampus kami masih Analis Kesehatan, belum berubah karena menurut sumber yang memberi tahu saya, memang diberi waktu dua tahun untuk merubah nomenklatur dari Analis Kesehatan menjadi Teknologi Laboratorium Medik. Maklum, butuh proses untuk berubah.
** foto-foto di posting ini adalah dokumentasi Panitia. Haturnuhun Panitia.

0 komentar:

Post a Comment