screenshot dari akun (@yeahmahasiswa) |
Hari ini saya lagi duduk agak menyepi di
perpustakaan kampus, diluar jendela terdengar suara hujan yang lebat di ikuti petir yang saling menyambar. Ironi, dikala yang lain mungkin tengah
menikmati waktu siang di rumah, atau bahkan terlelap dalam mimpi, namun aku
disini lebih tertarik untuk menuliskan beberapa patah kata pembuka yang tak
sempat disampaikan di pembuka awal tahun 2015 ini. Ah, sungguh sudah sangat
terlalu lama aku bersikap so sibuk
dan tidak memperbarui postingan di blog. Silahkan caci aku murtad jika engkau
begitu mengharapkan aku untuk konsisten menulis, karena aku pun telah terlebih
dahulu mencaci diri sendiri.---
Asik banget ya kayaknya prolog di atas, agak-agak
satir gimana gitu ya (Jangan tanya satir itu apa). Jadi akhir-akhir ini saya
tidak menghentikan aktifitas atau hobi menulis, hanya saja apa yang biasanya
ditulis di laptop dan disajikan di blog kemudian beralih media. Saat ini saya
sedang fokus menulis untuk kemudian disajikan dalam kumpulan lembaran kertas,
yang tujuannya adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Studi atau
sebagai Tugas Akhir mahasiwa tingkat akhir.
Iya tingkat akhir alias semester 6, suatu proses yang akhirnya akan saya lewati juga. Awalanya masuk kuliah disini, Analis Kesehatan Poltekkes Bandung (nomenklatur di kampus kami belum ada perubahan) karena victim SNMPTN, awalnya berat karena harus menghadapi matakuliah yang “engga gue banget”, awalnya kecewa tidak bisa memberikan yang terbaik untuk orang tua, awalnya semua hal tidak begitu mudah seperti yang nampak dari luar. Namun kemudian, yang awalnya hanya dijalani saja, akhir-nya akan ber-akhir juga di kampus ini. Ya walaupun ke depan masih ada banyak PR, yaitu sidang proposal, Praktik Kerja Lapangan (PKL), PKMD, sidang penelitian (Karya Tulis Ilmiah), kemudian Yudisium dan WISUDA. Kabarnya, setelah lulus itulah baru semuanya dimulai dari awal lagi.
Baiklah, kita awali cerita sore ini
dari apa yang akan di hadapi yaitu Sidang Proposal. Sidang Proposal ini sebelum
“sidang” nya pasti melalui suatu tahap penulisan atau penyusunan proposal, proses ini yang sedang mengambil alih media perubahan menulis (gaya abis media perubahan
menulis). Iya proposal itu ditulis (diketik), gak tau-tau jadi kemudian sidang,
proses menuju penulisan proposal ini awalnya dari mata kuliah METLIT di
semester 5 (bagi mahasiswa DIII di Analis Kesehatan Poltekkes Bandung), awal
mula kita belajar menulis secara ilmiah ini (namanya juga Karya Tulis Ilmiah)
dari mata kuliah Metodologi Penelitian, dari mata kuliah ini kita benar-benar
diajarkan bagaimana cara menulis yang baik dan benar, mulai dari tata bahasa,
tanda baca, menggunakan spasi, dan yang tidak kalah penting harus ada kesinambungan antara alinea satu dan
alinea dua begitu seterusnya dari BAB I (pembukaan) sampai BAB V. Di tulisan
saya yang lain, yang tidak saya posting, saya pernah menuliskan secara lengkap
tentang BAB I, kalau saya bahas isi bab I disini akan sangat panjang, yang
minat mau baca bab I silahkan isi komentar saja di bawah dan sertakan email.
jadwal sidang, doakan lancar yaa.. aamiin |
Saya memang lumayan sedikit terbiasa
untuk menulis atau menyusun suatu tulisan, hanya saja di media yang agak
berbeda yaitu di blog, catatan facebook atau tumblr, dan esensinya agak berbeda
dengan apa yang harus ditulis dalam karya tulis ilmiah. Jika dalam tulisan
medsos itu tidak terlalu memperhatikan sumber atau referensi, beda halnya
dengan tulisan di proposal atau tugas metlit, semua yang ditulis tidak boleh
hanya berdasar pada “apa yang menurut kita” atau referensi yang tidak ada
kaitannya dengan penelitian, apalagi hanya berdasarkan "feeling".
Lah iki piye, aku anak tumblr dan
blogger yang basic tulisannya curhatan (diary) pakai bahasa penyampaian yang
agak lebay dan gak formal, kemudian harus menuliskan sesuatu yang tidak
bertele-tele, tak banyak prolog dan mengandung unsur ilmiah, yaa jelas butuh
penyesuaian. Dan saya akui dengan semangat yang agak berbeda, sejujurnya bukan agak
berbeda, tapi sangat berbeda.
Semangat nulis buat tugas metlit (ajuan
proposal) itu semangat 45! alias semangat setelah 4-5 menit kemudian mereda,
awalnya semangat, beberapa menit kemudian dengan alibi ngumpulin dulu otak,
atau dengan alibi rileksasi dulu, kemudian bye byee, close ms word, close my
eyes too (alias tidur).
Ya gitu lah siklusnya berulang-ulang
sampai kemudian raja api menyerang dan avatar belum cukup hebat untuk menguasa kesemua
elemen air, udara, tanah, dan api. (kalimat avatar yang agak mainstream)
Dengan tajuk yang sama “menulis” tapi rasa dan semangat yang dibawanya berbeda sekali. Namun, karena didesak sesuatu yang ajaib yaitu “deadline” kemudian hal yang dirasa mustahil untuk selesai itu, akhirnya bisa juga selesai, “the power of kepepet memang luar biasa” mujarab!. Eits, jangan dikira saya leye-leye sepanjang masa, ada kalanya juga sibuk bolak-balik ngurusin bakal KTI ini, perjuangannya worth lah untuk sampai ke tahap sidang proposal ini (walaupun baru sidang usulan proposal).
sumber gambar: biasa dari whatsap angkatan :D |
Kemudian ada cerita lain nih tentang
menulis, saya akhirnya punya ide yang lumayan “inisiatif” untuk mengajak
adik-adik tingkat di Analis Kesehatan Poltekkes Bandung, untuk membudayakan
kegemaran menulis, awalnya sih karena tak begitu banyak teman sekampus yang mau
menuliskan pengalamannya tentang kuliah di Analis Kesehatan Poltekkes Bandung,
banyak memang kakak tingkat yang sudah memulai untuk menulis tentang Profesi
ini atau bagi mahasiswa tentang Mata Kuliahnya. Sebut
saja MLT unite, labtechreation, dan blog kakak tingkat yang satu ini, masih
update baru-baru ini tentang prinsip suatu pemeriksaan dan suatu hal yang ada
kaitannya dengan bidang keilmuan Analis Kesehatan.
Berbeda jauh dengan isi blog saya yang
satu ini, saya mungkin memang belum bisa memposting tentang tulisan yang ada
kaitannya dengan bidang keilmuan Analis Kesehatan, mungkin karena kurangnya
minat atau yaa “semangat yang berbeda”, tapi saya yakin banyak potensi yang
bisa menuliskan itu, maka dari itu saya tak henti menyemangati teman yang
awalnya suka menulis kemudian dia memutuskan untuk menghapus blognya, mensuport kakak
tingkat yang luar biasa supaya terus menulis, dan mencari bibit-bibit hebat yang akan meneruskan
budaya menulis. (Ayo Analis Kesehatan Bersatu dengan menulis! mehehe)
Saya pernah membaca tentang mengapa seseorang harus menulis, tapi lupa sumbernya
dari mana, bahwa kita akan lupa dengan apapun yang ada dalam pikiran kita jika
tidak dituliskan, bahwa setiap orang memiliki cerita yang luar biasa hanya saja
tak setiap orang mau menuliskan cerita luar bisanya itu. Yang membedakan
seseorang dengan yang lainnya adalah dia menuliskannya, jadi menulis itu
membedakan mu, ya seperti tulisan di proposal, dari judul saja tidak ada yang
sama, apalagi isinya. Menulis itu membedakanmu dengan yang
lainnya.
Nah jadi ayoo semangat menulis! Jenis apapun
dan di media apapun, sebenarnya mungkin hanya alasan saya saja, judulnya sama
menulis tapi semangatnya beda. Padahal semangatnya bisa saja sama,
karena perbedaan
dan persamaan itu sama saja seperti suka dan tidak suka, kadang mereka saru.
Oke, sebelum tulisan ini ditutup, nih
saya kenalin tulisan adik tingkat yang mulai mau merintis semangat untuk
menulis, semoga dia tetap semangat menulis bagaimanapun keadaannya, karena di
Analis Kesehatan Poltekkes Bandung, kita memang dilatih untuk menjadi penulis yang tangguh, mulai
dari awal PPSMJ yaitu nulis tugas yang seabreg, tugas menulis laporan
praktikum yang tak kalah banyak, dan puncaknya nanti di tugas akhir, menulis KTI untuk DIII dan SKRIPSI untuk DIV.
Cukup surprise juga di postingan
pertamanya dia menyebutkan saya sebagai salahsatu motivasi menulis, terimakasih tomo, tetap semangat dan teruslah membaca dan belajar banyak hal!
silahkan sapa dia di anakpenasederhana.blogspot.com |
Semoga bermanfaat...
Kaa kalau boleh tau judul yg kaka ambil apa ?
ReplyDeleteKalo aku bisa liat bab 1 kaka bisa tolong kirim email ke thasyiyati@yahoo.com
Terima kasih