Assalamualaikum penghuni bumi..
Apa kabarmu? Masih sibuk dengan
urusan kebumian mu? Tak ingat dengan aku disini? Hiii
Sudah terlampau lama tidak
menulis di blog ini dikarenakan saya hijrah menulis ke tumblr
(rinunni.tumblr.com), bagi saya tumblr lebih hidup, lebih menyenangkan karena
terjadi interaksi disana, ada reblog dan ada tambahan komentar ketika kita
mereblog, dan bisa langsung dimention ke orang bersangkutan, dan yang paling
penting, kita bisa meng klik ikon "love" yang menandakan kita
menyukai postingan tersebut, ini sungguh manis. Hehee
Saya tak pernah menyangka akan
ada seseorang yang sengaja men-search menggunakan keyword nama saya di google,
dengan keyword Rina Asmara, yak dan yang keluar salah satunya adalah perkenalan
seorang rina asmara yang jaman baheula (bahasa sunda artinya dahulu) yang
sangat alay dan kalau membacanya ulang "ini apa banget, tak penting, dan
tak ada esensinya".
Karena ada yang mengatakan begini
"kematian sama seperti kelahiran, sama-sama bukan pilihan. Pilihan adalah
jejak seperti apa yang akan kamu tinggalkan" nah kalau saya ingin
menambahi "...jejak seperti apa yang akan kamu tinggalkan di google".
Oke saya mau mereview apa yang saya temukan di google ketika men search dengan
keyword "Rina Asmara".
Sebelumnya saya ingin mengenalkan diri (secara ulang) saya lagi, terlahir dengan nama lahir (awal) Rina Asmarani, kemudian di Ijazah Sd menjadi Rina Asmara, membuat saya kemudian berganti nama seketika menjadi Rina Asmara, ini random parah, bagaimana bisa nama berubah dengan sedemikian rupanya, padahal kenapa tidak tinggal ditambahkan sendiri pake spidol "ni" nya. Ketika saya mengobrol dengan seorang teman, dia berkata, atau bahkan memaki (tapi ini makian sahabat yang sambil bercanda, bukan makian karena dengki) "Rin, aneh kamu mah, masa nama bisa berubah gitu hanya karena hal konyol, ya tinggal ditambahin we belakangnya pake spidol" "mungkin aku dulu terlanjur pasrah..." *epic sekali jawabannya*
Nama yang kemudian berubah di
semua tempat ini yang kemudian menjadikan saya meragu, saya bertanya-tanya,
ketika di akhirat nanti, nama yang mana yang akan Allah sebutkan ketika
memanggil saya? Dan sampai detik ini, saya juga masih meragu ketika menulis di
media sosial, nama mana yang hendak saya tulis, kemudian karena dahulu saya pernah
ikutan kuis di Radio via twitter, dan takut bermasalah ketika pengambilan
hadiah namanya berbeda maka saya putuskan memakai nama di KTP dan kartu siswa
yaitu Rina Asmara. Akan tetapi beberapa akun lainnya ada yang menggunakan nama
Rinaasmara, tanpa menggunakan spasi antara rina dan asmara (contohnya akun fb,
karena nama Rina Asmara tidak diperbolehkan di Fb, saya tak mengerti ini
alasannya kenapa fb tak menerima nama itu), akun twitter dulu yang terkena
suspend (@rinunni) pakai nama Rina Asmara, akun twitter yang baru
(@rinaasmara_) memakai nama Rina Asmara(ni), sepertinya namanya akan diganti
lagi, saya mau pasrah saja dengan nama ini. Akun instagram (@rinaasmara) sama
dengan facebook, akun apa lagi? Soundcloud? Ask.fm? Path? Saya rasa hampir sama
dengan akun facebook. Akan saya terima nama Rina Asmara ini sebagai nama yang
membawa nama baik, yang meninggalkan jejak-jejak baik pula di google, supaya
tak keluar yang aneh-aneh lagi di google.
Oke jadi setelah ketik pake
keyword Rina Asmara itu, saya mendapati
pula sesuatu yang tak pernah disangka saya pernah menuliskannya, yaitu mengenai
profil di google+ yang begini:
This, i never wonder i've ever
wrote kind like this, this is too sweet for me. Terharu, ternyata manis sekali.
Jangan kaget kalau saya bawel.
Hihii, tulisan yang jujur.
Setelah itu kaget juga ada nama
saya di website poltekkesbandung.ac.id ternyata tentang kegiatan Kemnas Kes di
Semarang dulu, lihat disini untuk lebih detailnya :
Ada foto saya lagi pake baju
nari. Yak, saya nari waktu di semarang, dan ini unforgetable moment banget.
Mungkin itu saja ya yang menurut
saya agak membuat tidak menyangka akan menemukan itu tentang saya di google,
yang lainnya yang keluar ketika pakai keyword rina asmara super absurd. -_-
Jadi ternyata berhati-hatilah
dengan jejak apa yang kita tinggalkan di google, karena kita tidak akan pernah
tau masa depan, ada mungkin sebagian orang yang menilai kita dari track record
kita di google, hanya saja saya menyarankan untuk nilai lah seseorang dari dia yang
sekarang karena dia yang sekarang adalah dia yang paling sempurna, bagaimana
baiknya atau buruknya masa lalu, karena masalalu itulah yang membentuk dia menjadi
seperti sekarang. Ada satu kata dari pak mario teguh "seburuk-buruknya
seseorang di masa lalu, masa depannya tetaplah suci." Dan akan saya
tambahkan: masa sekarang adalah dia yang
sebaik-baiknya dia, entahlah yaa, apakah harus ada kata "i'm not the old
me" atau "i'm still the old me" tapi rasanya keduanya bisa
dipakai untuk beberapa alasan yang berbeda. Yang jelas, you is you now in the
presents.
Tinggalkan jejak jejak kebaikan yang bermanfaat, karena ketika kamu
sudah tidak ada di bumi ini, setidaknya jejakmu masih bermanfaat untuk orang
lain.
Semoga bermanfaat, hehehe
(ditulis pada ramadhan hari ke-
6)
Wassalam~
0 komentar:
Post a Comment