Sunday 7 August 2011

Inspirasi dari Dee

Jujur aku udah suka dengan karyanya Dewi lestari (nama panggilannya sebagai penulis yaitu Dee) mulai tau beliau di bukunya ‘Perahu Kertas’ waktu itu aku kelas 2 SMA (setahun yang lalu). Percaya atau engga novel itu bisa membuat saya lupa dengan waktu dan bikin ketagihan, pengen terus baca, pengen tau endingnya kaya gimana, pokonya Perahu Kertas bisa mengalihkan waktu ku dari rutinitas biasa. Saking pengen terus baca, waktu belajar-pun jadi tersita yang harusnya belajar malah curi-curi waktu buat baca *hahaha* . Entah mungkin karena  struktur penulisannya yang menyerupai cerbung (cerita bersambung) yang ada di majalah kali ya, jadi kita ketagihan melulu. Yang paling diinget dari novel itu adalah tokoh kugi yang digambarkan sebagai cewe yang unik dan slenge’ean yang suka bikin perahu dari kertas buat Neptunus. Ah pokonya ceritanaya tuh rame deh buat remaja.
Setelah sekian lamanya gak baca novel karya Dee, akhirnya hari ini baca karyanya yang ‘Rectoverso’ padahal novel yang ini itu terbit sebelum perahu kertas. Buku ini aku dapet pinjem dari perpus sekolah, hasil pesen sama Bu Rosmala (Ibu guru penjaga perpus. makasih ibu, ibu baik dehh :*). Tadinya sih mau baca dulu yang ‘Madre’, tapi karena tertarik dengan hard covernya ‘Rectoverso’ jadilah pilih yang ini duluan, padahal di perpus tuh ada semua bukunya Dee, yasudah la yah satu-satu aja dulu.
Oke, di dalam Rectoverso itu ada 11 cerita pendek dan 11 lirik lagu, chapter pertamanya judulnya ‘Curhat Buat Sahabat’ di situ dee nyeritain tentang sebuah persahabatan 2 orang, yang satu wanita (di novel diceritain pake gaun, tapi yang satunya lagi entah cewe atau cowo, soalnya gak dijelaskan secara rinci). Inti dari chapter itu sih pokonya persahabatan, yang satu sangat pengertian dan sayang sama sahabatnya, tapi yang satunya lagi gak terlalu perhatian dan cenderung malah gak nyadar bahwa ada orang yang sangat menyayanginya di dekat dia dan rela melakukan apapun yaitu si sahabatnya itu.
Dari cerita itu aku jadi kepikiran sama orang-orang sekitar aku, entah itu teman biasa atau sahabat deket. Pertanyaan muncul: “udah ada gak sih seorang sahabat yang bener-bener sayang dan care sama aku?” dan satu lagi pertanyaan pada diri sendiri : “sudah bisakah aku menjadi teman yang benar-benar baik dan peduli terhadap sahabat-sahabat aku sendiri?”
Sejauh ini pertanyaan itu masih ada dan belum terjawab. Tapi jujur, aku akan berusaha untuk lebih sayang sama orang yang sayang dan peduli sama aku. Hanya saja kelemahan aku adalah, aku belum bisa untuk sayang dan care sama orang yang (katanya) deket sama aku tapi gak pernah peduli sama aku dan gak ngerti aku. Gak pernah mau care tentang situasi aku, aku masih egois (meski aku selalu berusaha untuk gak menunjukannya) aku gak bisa untuk tertarik dan peduli sama orang yang juga gak peduli sama aku. Entah mungkin karena adanya istilah take and give atau apapun itu namanya.
Aku gak pernah mau untuk menjadi munafik. Sejauh ini, aku gak akan deket sama orang yang gak mau deket sama aku, orang yang berbeda pendapat, orang yang tak mau peduli orang lain disekitarnya, orang yang menjelekkan orang lain dan menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya atau ‘whatever in their view’lah, dan merasa gak akan nyambung sama orang yang gak menanggapi humor aku. Really i just have one truly friend (i think).
Sejauh ini aku punya banyak sahabat, tapi entah  seberapa persen dari mereka yang bener-bener suka sama aku. Tapi yang jelas selama mereka masih menganggap aku teman, masih dalam lingkar yang sama dan masih peduli, i keep my promise to be wise and do same like they do to me.
Entah ini prinsif yang benar atau tidak, tapi I LOVE MY FRIEND, my truly friend.

0 komentar:

Post a Comment